MENU

Minggu, 29 Mei 2016

KESETARAAN DAN KEADILAN GENDER



Kesetaraan dan Keadilan Gender
Kesataraan dan Keadilan Gender suatu kondisi dimana posisi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang, dan harmonis. Kondisi ini dapat terwujud apabila terdapat perlakuan adil antara perempuan dan laki-laki.
Penetapan kesetaraan dan keadilan gender harus memperhatikan masalah konsektual dan situasional, bukan bedasarkan perhitungan secara matematis (quota) dan tidak bersifat universal.
Pandangan ini membedakan sekurang-kurangnya tiga konteks kehidupan seseorangan dalam keluarga, masyarakat, dan agama.
Dari berbagai kesepakatan tersebut ternyata teori dan konsep gender perlu dipelajari dan disosialisasikan kepada seluruh lapisan masyarakat agar kesetaraan dan keadilan gender perempuan dan laki-laki terwujud.
Pengertian - pengertian:
·         Emansipasi adalah kesamaan peran dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek kehidupan baik biologis maupun non biologis
·         Feminisme adalah paham, aliran, gerakan yang memperjuangkan kesamaan dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki dalam segala aspek hidup dan kehidupan manusia.
·         Feminim adalah ciri, karakteristik, sikap dan perilaku dominan yang dimiliki kaum perempuan
·         Maskulin adalah ciri, karakteristik, sikap dan perilaku dominan yang dimiliki kaum laki-laki.
·         Nature adalah paham yang berpendapat bahwa perbedaan peranan antara perempuan dan laki-laki karena adanya perbedaan secara biologis.
·         Nurture adalah paham yang berpendapat bahwa perbedaan peranan antara perempuan dan laki-laki merupakan hasil konstruksi sosial budaya.
·         Sex (Jenis Kelamin) adalah perbedaan organ biologis antara perempuan dan laki-laki terutama pada bagian-bagian reproduksi.
·         Gender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dan dapat berubah sesuai perkembangan zaman.
·         Bias Gender adalah suatu pandangan yang membedakan peran, kedudukan serta tanggung jawab laki-laki dan perempuan dalam kehidupankeluarga, masyarakat, dan pembangunan.
·         Relasi Gender adalah menyangkut hubungan laki-laki dan perempuan dalam kerjasama saling mendukung atau bersaing satu sama lain.
·         Analisis Gender adalah proses menganalisis data dan informasi secara sistematis tentang laki-laki dan perempuan untuk mengidentifikasi dan mengungkapkan kedudukan, fungsi, peranan, dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi:
-          Patriarki adalah system yang menganut garis laki-laki (ayah) dalam kehidupan keluarga di masyarakat.
-          Matriarki adalah system yang menganut garis perempuan (ibu) dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.
Media adalah salah satu instrumen utama dalam membentuk konstruksi gender pada masyarakat. Media yang memiliki karakteristik dengan jangkauannya yang luas, bisa menjadialat yang efektif dalam menyebarluaskan konstruksi gender kepada masyarakat. Sebelum membahas lebih jauh mengenai prinsip dasar yang harus dimiliki pelaku media terhadap permasalahan perempuan, terlebihdulu harus diketahui pengertian gender dan perbedaan antara seks dan gender. Banyak yang keliru ketika mengartikan seks dan gender. Pengertian gender adalah pembagian peran serta tanggung jawab, baik lelaki maupun perempuan yang ditetapkan masyarakat maupun budaya. Misalnya, keyakinan bahwa lelaki itu kuat, kasar, dan rasional, sedangkan perempuan lemah, lembut, dan emosional. Hal ini bukanlah ketentuan kodrat Tuhan, melainkan hasil sosialisasi melalui sejarah yang panjang. Pembagianperan, sifat, maupun watak perempuan dan lelaki dapat dipertukarkan, berubah dari masa kemasa, dari tempat dan adat satu ketempat dan adat yang lain, dan dari kelas kaya kekelas miskin.Gender memang bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, melainkan buatan manusia, buatan masyarakat atau konstruksisosial.
Perbedaan gender sesungguhnya tidak menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Namun, timbul persoalan bahwa perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan. Walaupun laki-laki tidak menutup kemungkinan akan menjadi korban ketidakadilan gender, tetapi perempuan masih tetap menduduki posisi tertinggi sebagai korban ketidakadilan gender. Lebih lanjut, menurut Mansour Fakih, ketidakadilan gender termanifestasikan dalam berbagai bentuk ketidakadilan, di antaranya marjinalisasi atau proses pemiskinan ekonomi, subordinasi, atau anggapan tidak penting dalam keputusan politik, pembentukan stereotipe, atau melalui pelabelan negatif, kekerasan, beban kerja lebih panjang, sertasosialisa siideologi peran gender. Ketidakadilan gender inilah yang digugat ideologi feminis, yang berangkat dari suatu kesadaran akan suatu penindasan dan pemeresan terhadap wanita dalam masyarakat, baik itu di tempat kerja ataupun dalam konteks masyarakat secara makro, serta tindakan sadar, baik oleh perempuan atau pun laki-laki dalam mengubah keadaan tersebut.
Pentingnya jurnalis dan institusi media mempunyai sensitif yang tinggi dalam permasalahan perempuan, dan untuk menghasilkan jurnalisme yang berperspektif gender, sepertinya profesional media massa harus bekerja keras. Setidaknya, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan para pelaku media massa, yaitu: pertama, kemampuan profesional, etika dan perspektif pelaku media massa terhadap permasalahan gender masih rendah. Akibatnya, hasil penyiaran belum sepenuhnya mampu mengangkat permasalahan perempuan pada arus utama (mainstream). Penumbuhan rasa empati terhadap ketidakadilan yang dialami perempuan, merupakan salah satu jalan bagi media untuk bertindak fair, proporsional, serta berimbang dalam memberitakan kasus-kasus yang melibatkan perempuan. Kedua, media massa belum mampu melepaskan diri dari perannya sebagai medium ekonomi kekuasaan, baik yang datang dari penguasa, otoritas intelektual, ideologi poitik, ataupun pemilik modal. 

Sumber:
Blackwell-Wiley,2012,The Hanbook of Gender,Sex, and Media, Karen
        Boss,malaysia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar