MENU

Minggu, 29 Mei 2016

TERAS BERITA



TERAS BERITA
Lead atau Teras Berita merupakan bagian paling penting dari fakta yang dikumpulkan. Yang menjadi penentu ketertarikan pembaca untuk meneruskan membaca atau tidak.
 Lead berita terdapat di alinea pertama yang harus memenuhi syarat sebagai berikut:
  1. Bagian paling penting dari fakta yang diberitakan
  2. Ditulis lengkap, singkat, dan padat
  3. Disajikan secara sederhana, mudah dipahami, dan menarik
 Bagian  fakta paling penting
Tidak ada rumus dalam menentukan apa yang paling penting, tapi bisa diambil dari bagian fakta yang paling ingin cepat diketahui khalayak. Misalnya:
  1. Fakta tentang pertandingan olahraga, tentu fakta yang ingin cepat diketahui adalah tentang hasil pertandingan tersebut. Maka lead berita yang biasa kita temui seperti ini:  “Kesebelasan Indonesia berbagi angka 1-1 dengan Thailand, pada pertandingan persahabatan di Gelora Bung Karno tadi malam”.
  2. Fakta tentang musibah atau bencara, tentu yang pertama kali ingin diketahui khalayak adalah akibat musibah/bencana tersebut. Maka lead berita yang sering ditulis wartawan seperti ini: “Tiga orang tewas, dua luka berat, dan 12 luka ringan akibat tertimpah panggung roboh pada konser Lady Oca, di Lapangan Merah, Moskow, Minggu malam”.
  3. Fakta  tentang persidangan, rapat, kongres, dan sejenisnya, pasti yang ingin cepat diketahui khalayak adalah tentang hasil persidangan tersebut. Maka kita selalu baca lead seperti ini: “Pemerintah akan menaikkan harga premium menjadi Rp 7.000 per 1 Januari 2013. Demikian keputusan rapat kabinet terbatas bidang Ekuin, yang dibacakan Menteri ESDM, Jero Wacik, usai sidang tersebut pagi ini”.
  4. Fakta pendapat, baik hasil wawancara, menghadiri konferensi pers, atau hasil mendengar pidato. Bagian paling penting adalah penggalan pendapat yang paling berpengaruh bagi banyak orang. Maka bisa saja hasil rekaman pidato/konferensi pers selama satu jam hanya pantas dijadikan berita dua alinea saja.  Hasil wawancara setengah jam hanya diberitakan satu alin

Teras Berita (Lead)
Dalam struktur sebuah berita ada bagian yang disebut lead atau teras berita. Lead adalah paragraf pertama dalam berita yang mengandung gambaran umum suatu berita.
Teras Berita dalam sebuah berita menjadi sangat penting karena akan menggambarkan keseluruhan berita dan menjadi daya tarik berita agar diminati khalayak. Abdul Chaer (2010:127) menyebutkan bahwa lead yang fungsinya sama dengan intro dalam musik disebut juga teaser, penggoda, karena pada hakekatnya bagian awal dari tulisan tak ubahnya sebagai penggoda agar pembaca tertarik untuk membacanya terus.
Teras Berita yang ideal adalah yang menggandung unsur 5W + 1 H. Unsur 5 W + 1 H yang dimaksud adalah What (Apa), Who (Siapa), Why (Kenapa), When (Kapan), Where (Dimana) dan How (Bagaimana). Namun tidak ada urutan rumus yang pasti dalam menempatkan mana yang harus lebih dulu ditulis.
Teras berita yang idal bukan berarti harus selalu diikuti. Dalam beberapa media massa memiliki toleransi dan aturan tersendiri  terhadap teras berita. Namun yang terpenting teras berita tetap mencerminkan keseluruhan isi berita dan menarik pembaca untuk membaca berita tersebut.
Dalam memudahkan seorang wartawan untuk membuat teras berita, Melvin Mincher  merumuskan apa yang harus dilakukan wartawan dalam membuat sebuah lead.
Pertama seorang wartawan haruslah menanyakan kepada dirinya sendiri tentang fakta-dakta yang ditemukan di lapangan. Pertanyaan yang harus ditanyakan adalah:
  1. Apa yang unik, atau paling penting atau tidak biasa dari sebuah kejadian?
  2. Siapa yang terlibat – siapa yang melakukan atau siapa yang memberikan penjelasan?
Setelah berhasil menjawab dua pertanyaan diatas maka seorang wartawan harus menjawab pertanyaan untuk membentuk sebuah lead:
  1. Lead jenis apa yang lebih tepat dipakai
  2. Gaya bahasa seperti apa yang akan dipakai di dalam lead
  3. Apa yang lebih membuat pembaca tertarik untuk ditempatkan diawal.
Pertanyaan diatas mungkin terlihat mudah, tetapi dalam kenyataannya masih membuat wartawan terutama wartawan pemula kesulitan. Akibatnya teras berita menjadi tidak fokus dan tidak menggambarkan keseluruhan isi dari berita tersebut.
Untuk memudahkan dalam menulis maka lead diklasifikasikan menjadi beberapa jenis:
  1. Summary Lead, jenis ini cukup berisi ringkasan singkat tentang inti yang terjadi dalam sebuah kejadian. Lead jenis ini yang biasa dipakai untuk berita singkat seperti straight news ataupun flash news. Lead jenis ini menyajikan unsur 5W + 1 H didalamnya secara singkat.
  2. Comprehensive lead, jenis ini menggambarkan secara keseluruhan gambaran dari sebuah kejadian. Lead jenis ini biasa juga disebut roundup lead. Lead jenis ini menekankan unsur “kapan” dalam pembukaan yang menjadi esensi berita yang diikuti oleh fakta-fakta lainnya.
  3. Accident lead, jenis ini adalah kombinasi dari summary lead dan  comprehensive lead. Yang menjadi ciri khas dari lead jenis ini karena lead ini lebih menekankan pada unsur “siapa” pada penulisannya.
  4. Punch lead, jenis ini dimulai dengan menuliskan fakta terbesar, dan terpenting dalam berita. Jenis ini disebut punch lead karena “guncangan” akan dirasakan pembaca pada baris kalimat dan akan terus membaca berita tersebut.
  5. Crusade lead, jenis ini digunakan untuk mengkampanyekan atau menjelaskan suatu kejadian yang tidak pasti.
  6. Astonisher lead, jenis ini ditunjukan untuk membuat pembaca tercengang sehingga akan timbul rasa penasaran untuk membaca kelanjutan berita tersebut.
  7. Explosive lead, jenis ini adalah jenis lead yang biasa digunakan untuk menulis berita yang mengagetkan para pembaca.
  8. You-and-I lead, jenis ini biasa digunakan untuk berita yang membutuhkan kedekatan antara berita dengan pembaca. Hal ini agar pembaca merasa lebih dekat secara emosional dan menarik untuk membaca berita tersebut.
  9. Suspended-Interest lead, jenis ini menggunakan fakta tambahan diawal dan memindahkan fakta utama di belakang lead.
  10. Question lead, jenis ini menggunakan pertanyaan untuk memulai bertia yang akan disampaikan.
  11. Quote lead, jenis ini menggunakan kutipan dari perkataan narasumber sebagai awalan berita yang akan disampaikan.
  12. Dependent lead, jenis ini digunakan untuk memberi tekanan pada sebab-akibat dari sebuah kejadian. Biasanya lead jenis ini menggunakan kata hubung pada awal kalimat.
  13. Than-and-Now lead, jenis ini biasa digunakan untuk menambah kesan dramatis pada sebuah berita dengan menggambarkan dulu dan sekarang.
  14. Here-and-There lead, Jenis ini biasa digunakan untuk membandingkan satu tempat dengan tempat lainnya.
  15. Epigram lead, jenis ini menggunakan sajak atau ungkapan pendek untuk mengawali lead. Ungkapan tersebut bisa berarti baik ataupun sebaliknya.

Contoh dan macam-macam Teras Berita


1.Who lead (Teras Berita Siapa)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
Kejaksaan Negeri Blora, Jawa Tengah, menangani kampanye terselubung PKS Kabupaten Blora yang dilimpahkan Kepolisian Resor Blora Jumav pekan lalu.
Terkait itu, kejaksaan menyiapkan dua jaksa khusus tindak pidana pemilu, Suryadi dan Tri Joko, yang akan menjadi jaksa penuntut umum di persidangan. Tersangka kasus itu adalah Sujad, Ketua Bakti Sosial Pengobatan Gratis PKS di Dukuh Kembang dan Nggoboyo, Desa Jurangjero, Kecamatan Bogorejo.

2.What lead (Teras Berita Apa)
Senin, 19 Januari 2009 (Kompas)
MPAS Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juana menargetkan pembangunan fisik Waduk Jatibarang dapat selesai pada pertengahan tahun 2013. Dengan selesainya pembangunan Waduk seluas 2 21,65 hektar ini, diharapkan dapat mengatasi masalah banjir"di Kota Semarang.

3.When lead (Teras Berita Kapan)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
Sejak dibentuk pada tahun 2006, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah melikuidasi sebanyak 15 bank perkreditan rakyat (BPR) di Indonesia. Sebagian besar atau sembilan BPR yang dilikuidasi itu berada di Jawa Barat.

4.Where lead (Teras Berita Di mana)
Rabu, 21 Januari 2009 (Kompas)
Kabupaten Lamongan memiliki 462 desa di 27 kecamatan. Dari jumlah tersebut 11 desa belum memiliki kepala desa definitif karena masa jabatan kades berakhir. tetapi belum menggelar pemilihan kepala desa. Selain itu, kades di 8 desa akan berakhir masa jabatannya pada pertengahan tahun 2009.

5.Why lead (Teras Berita Mengap)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
Gara-gara kebakaran di Depo Plumpang, pasokan pertamax plus dan pertamax di Bandung kritis.

6. How Lead (Teras Berita Bagaimana)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
Untuk mencegah kematian akibat minuman keras oplosan. Masyarakat perlu mendapat bimbingan dan penyadaran tentang memilih makanan dan minuman sehat.

7. contrast Lead (Teras Berita Kontras)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
Satu lagi korban kekerasan insan pendidik di Indonesia terjadi. Daun telinga sebelah kiri Mohammad Rofi Iswandi (9), siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Sukokerto 1, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, hampir putus akibat dijewer gurunya, Gozali.

8.Cuotation lead (Teras Berita Kutipan)
Senin, 21 Juli 2008 (Kompas)
Ayunda punya obsesi memiliki sebuah bale bengong (gazebo khas Bali) untuk bersantai di sore hari. Namun, halaman rumahnya sangat terbatas, tak cukup untuk meletakkan sebuah gazebo yang kecil sekalipun. Rasanya bukan hanya Ayunda ycng memiliki obsesi seperti itu. Memiliki sebuah bale bengong memang menyenangkan, karena bisa digunakan untuk menyantap makanan ataupun untuk sekedar duduk-duduk berkumpul bersama keluarga. Namun, lagi-lagi, keterbatasan lahan menjadi batu sandungan untuk membuat sebuah bale bengong di rumah.

9.Question lead (Teras Berita Pertanyaan)
Kamis, 8 Mei 2008 (Kompas)
Mengapa tidak ke lantai bawah lebih dulu? “Inilah konsep dasar rumah panggung. Di sini, kami melakukan kegiatan utama di lantai atas,” jawab Santo—panggilan akrab Santoso W. Reksoprodjo. Konsep bertinggal seperti ini umurnya sudah tua sekali. Dulu, nenek moyang kita membuat struktur yang dinaikkan karena beberapa alasan—seperti menghindari binatang buas dan mencegah kelembaban (terutama pada lingkungan berair). Pada rumah panggung modern milik Santo, arsitek sekaligus pemilik rumah ini, Anda dapat menyaksikan bagaimana konsep rumah panggung tradisional diterjemahkan dalam bangunan modern.

10. Descriptive Lead (Teras Berita Pemaparan)
Jumat, 19 Desember 2008 (Kompas)
Seusai peluncuran bukunya yang berjudul Indonesia Unggul dan peresmian Toko Buku Gramedia di Grand Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkesempatan mengunjungi Teras Kompas di 3rd floor Grand Indonesia, Di tempat ini, Presiden menyaksikan sendiri terobosan teknologi dalam jiwa jurnalisme Kompas yang terwujudkan dalam portal berita Kompas.com, TV streaming KompasTV, Kompas e-paper dan Pusct Informasi Kompas (PIK). Di sela-sela itu, Presiden juga menerima penjelasan dari CEO Kompas Gramedia Agung Adi Prasetyo yang didampingi oleh Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama dan Direktur Eksekutif Kompas.com Taufik H Mihardja

11. Narative Lead (Teras Berita Bercerita)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
Keberadaan mangrove di pesisir utara Gresik saat ini terancam punah. Mangrove tersebut tidak terurus dan tidak lebih dari satu persen dcri panjang pantai Gresik, Jawa Timur.Mangrove sebagai ekosistem hutan pantai ini memiliki fungsi penting sebagai pelindung pantai dari ancaman ombak dan tsunami. Selain fungsi fisik melindungi pantai, mangrove berperan penting sebagai habitat biota bernilai ekonomis, seperti ikan, udang, dan kepiting.

12. Exclamination Lead (Teras Berita Menjerit)
Selasa, 20 Januari 2009 (Kompas)
“Tolong, Tolong!” Tiga bocah yang tewas tenggelam saat berenang di bekas galian bebatuan di Desa Tiron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, Senin (19/1) malam, akan dimakamkan hari ini.

Sama seperti nelayan membutuhkan umpan yang baik untuk memancing ikan, demikian pula penulis memerlukan "umpan" yang ampuh untuk memikat pembaca. Salah satu cara untuk "memancing" mereka adalah dengan membuat teras (lead) yang bisa memicu rasa penasaran mereka. Dalam dunia jurnalistik, teras hampir selalu berada di bagian awal sebuah artikel. Teras diperlukan dalam sebuah artikel karena biasanya dari teraslah pembaca mempertimbangkan untuk membaca seluruh artikel atau mengakhirinya.
Teras memunyai banyak fungsi. Beberapa penulis membuat teras yang memaparkan inti tulisan mereka secara ringkas. Ada juga penulis yang memakai teras untuk menyentak pembaca, menggelitik rasa ingin tahu pembaca, atau mengaduk imajinasi pembaca. Teras seperti apa yang Anda inginkan untuk memoles tulisan Anda?

MODEL MODEL TERAS BERITA
1. Teras Narasi
Model teras ini bertujuan menarik orang seolah-olah masuk ke dalam cerita. Caranya dengan bertutur bak seorang narator yang menciptakan satu suasana dan melibatkan pembaca di tengah-tengah kejadian yang berlangsung. Teras ini ampuh untuk menggugah emosi pembaca seperti dalam film yang baik. Teras semacam ini sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan seorang wartawan yang melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di Bosnia Herzegovina yang lagi dilanda perang saudara.
Contoh: Kami makan anggur kematian, dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik seorang muslim yang istrinya belum lama tewas oleh bom orang Serbia. Inilah senja di Bosnia, langit sama biru tuanya dengan anggur-anggur itu. (TEMPO, 27 Maret 1993, "Potret Berdarah dari Dalam").
2. Teras Pertanyaan
Salah satu sifat yang dimiliki manusia adalah keinginan untuk mengetahui segala sesuatu dengan bertanya. Inilah yang membuat teras pertanyaan ini menarik. Teras pertanyaan biasanya bernada skeptis, mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang telah diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Teras ini merangsang keingintahuan pembaca dengan menyodorkan pertanyaan kreatif, menggelitik, merangsang rasa ingin tahu pembaca.
Contoh: Benarkah krisis betul-betul mendera segala lapisan masyarakat? Indonesia disebut mengalami krisis namun mobil-mobil keluaran terbaru selalu laris manis.
3. Teras Deskriptif
Teras deskriptif biasanya menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca tentang suatu tokoh atau tempat kejadian. Model ini menggambarkan sebuah kejadian sedemikian rupa dan detail, sehingga pembaca merasa berada tidak jauh dari lokasi kejadian. Teras narasi meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian dalam cerita, sedangkan teras deskriptif menempatkan pembaca beberapa meter di luarnya, dalam posisi menonton, mendengar, dan mencium baunya.
Contoh: Wajah Syaiful Rozi bin Kahar sama sekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. Ia berpembawaan halus, sopan, dan ramah (TEMPO, 28 Agustus 1993, "Perompak yang Halus dan Ramah").
4. Teras Perbandingan
Model ini berbentuk perbandingan. Penulis membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Obyek perbandingan penulis bisa manusia, tempat, suasana hati, karakteristik dan seterusnya.
Contoh: Sepuluh tahun lalu kota yang dikelilingi bukit-bukit dan seakan dipangku oleh sebuah gunung itu terasa sejuk. Udaranya segar sekali. Pohon-pohon besar, dan hutan lindung yang mengelilinginya membuat hujan sangat sering datang menyambangi. Kini, tatkala pabrik-pabrik merambah, tatkala alat-alat transportasi penduduk berseliweran memadati jalan-jalan kota yang dulu cukup lengang, cuaca di kota itu pun berubah total: panas menyengat, membuat gerah warganya.
5. Teras Ringkasan (5W + 1H)
Teras ini serupa dengan berita yang biasanya memuat unsur 5W + 1H (who, what, when,
WHERE, why, how). Model teras ini termasuk model teras yang paling sering dipakai penulis artikel koran.
Contoh: Tahapan ketiga Speedy Tour d"Indonesia 2010 (What) berlangsung kacau (How) setelah rombongan besar pembalap dan sejumlah ofisial, termasuk chief commissaire, tersesat (Why) di Jalan Utara Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (
WHERE), Selasa (26/10) (When). Akibatnya, balapan pun terpaksa harus di-restart (start ulang, Red). (Kompas, 27 Oktober 2010, "Balapan Kacau, Pembalap Salah Jalur")
6. Teras Kutipan
Kutipan yang bermakna dan pendek bisa membuat teras menarik, terutama kutipan orang yang terkenal atau kata-kata bijak. Kutipan yang dipakai biasanya berupa pernyataan yang tidak lazim, memotivasi, kontroversial, atau mengundang tanya.
Contoh: "Beri aku 10 pemuda, karena dengan mereka aku akan mengguncangkan dunia." Demikian penggalan pidato yang pernah dilontarkan oleh Soekarno untuk menggugah semangat pemuda-pemudi negeri ini sekaligus menunjukkan bagaimana pentingnya peran pemuda dalam mengubah peradaban dunia.
7. Teras Menuding
Dalam model ini, penulis berkomunikasi langsung dengan pembaca. Ciri-ciri teras ini adalah ditemukannya kata "Anda" yang disisipkan pada paragraf pertama atau di tempat lain. Keuntungannya jelas. Pembaca menjadi bagian cerita. Penyusunan kata-katanya melibatkan Anda dalam cerita itu.
Contoh: Bila Anda punya nama "kodian", harap hati-hati. Salah-salah Anda kena cekal, tak boleh ke luar negeri (TEMPO, 30 Januari 1993, "Gara-gara Nama Sama".)
8. Teras Penggoda
Teras penggoda ini adalah cara untuk "mengelabui" pembaca dengan bergurau. Tujuan utamanya menggaet perhatian pembaca dan menuntunnya supaya membaca seluruh cerita. Kalimat atau kata-kata dalam teras ini biasanya berupa teka-teki agar pembaca penasaran untuk terus membaca.
Contoh: Angka yang ditunggu-tunggu itu keluar juga: sekitar 50. (TEMPO, 4 Januari 1992, "Angka Misterius Santa Cruz".)
9. Teras Stakato
Teras yang baik bisa menciptakan "mood". Suasana dibuat seakan licin, halus sehingga enak untuk memasuki alinea berikut. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan menempatkan ungkapan ekspresi atau frasa pembuka yang terkesan menggantung, terputus atau belum selesai.
Contoh: Minggu. Saat untuk membuat segalanya berhenti.
10. Teras Nyentrik
Merasa tidak puas dengan teras yang "begitu-begitu" saja, ada penulis feature yang mencoba membuat teras yang, bukan saja tidak lazim, tetapi sungguh aneh. Tujuannya, apalagi kalau bukan memikat pembaca?
Contoh: Hijau sayuran Putihlah susu Naik harga makanan Ke langit biru
Reporter yang imajinatif -- meskipun tidak puitis -- bisa mencoba teras seperti ini pada saat menulis cerita tentang kenaikan harga. Teras ini memikat dan informatif. Gayanya yang khas dan tak kenal kompromi itu bisa menarik pembaca, hingga ceritanya bisa laku.
Teras ini paling ekstrem dalam bertingkah. Akan tetapi, nada teras ini perlu dijaga sepanjang keseluruhan cerita. Model teras ini ada bahayanya. Wartawan hidup dalam dunia kata-kata. Teras nyentrik membuka peluang wartawan untuk mengobral permainan kata hingga bombastis. Hanya kebijaksanaan yang tegas yang bisa mencegah banjirnya permainan kata itu.
Teras nyentrik bisa juga hanya melukiskan suara bunyi-bunyian. Suara hewan, mesin, motor, angin, serta benda-benda bergerak lainnya yang bisa digarap menjadi pembuka artikel. Penulis bisa menggunakan suara-suara yang sudah lazim di telinga pembaca, atau sebaliknya justru yang sama sekali asing atau aneh.
Contoh: "Tak dududuktak. Duk." (TEMPO, 5 Januari 1985, "Mereka Bergerak, Selebihnya Silakan Lihat.")
11. Teras Gabungan
Di surat kabar sering ditemukan teras yang merupakan gabungan dari dua atau tiga teras, dengan mengambil unsur terbaik dari masing-masing teras. Teras ini dibuat untuk memperoleh efek ganda yang lebih dramatis. Teras kutipan sering digabungkan dengan teras deskriptif.
Contoh: "Bukan salahku bahwa aku belum mati sekarang," kata Fidel Castro dengan senyum lucu (TEMPO, 7 Mei 1994, "Castro, Revolusioner yang Belum Pensiun").
Dari sebelas model teras ini, apa yang paling cocok dengan gaya tulisan dan jenis tulisan Anda? Atau barangkali, Anda ingin bereksperimen membuat model teras sendiri. Kita memang memiliki cukup banyak pilihan teras, tetapi pilihan-pilihan ini tidak membatasi kita untuk berkreasi dan membuat model teras yang beda! Anda bisa mengerahkan kreativitas Anda untuk menciptakan jenis teras yang unik dan cocok untuk Anda.

12.Hard Lead

Jenis yang langsung masuk ke inti cerita dengan cara menunjukkan informasi paling penting dari sebuah peristiwa. Teras berita ini paling umum digunakan pada penulisan berita; dan biasa juga disebut straight lead.
Contoh: “Terjadi baku tembak antara Polri dengan kelompok ISIS di daerah Thamrin, Kamis 14 Januari 2016.

13.Soft Lead

Tidak langsung masuk ke inti cerita; dan hanya memberikan perspektif atau melemparkan dampak dari inti cerita.
Contoh: “Yogyakarta merupakan tempat tujuan wisata yang menarik, salah satunya Kalibiru. Destinasi wisata yang menyajikan pemandangan gunung dan danau dari atas pohon.

14.Lead Sapaan

Teras berita yang seolah menyapa atau bicara langsung dengan pembacanya. Biasanya jenis teras berita ini digunakan untuk tulisan feature.
Contoh (pada media khusus wanita): “Kini kamu yang biasa menggunakan kereta api sebagai transportasi untuk beraktivitas sehari-hari, tidak perlu khawatir lagi. Karena PT KAI sudah menyediakan gerbong khusus wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar